ketika bejo mulai mendengar

dan suatu ketika akan tiba suatu masa dimana tak perlu ada kata-kata, kita akan paham meskipun dalam diam. begitulah ungkapan hati Karin... ia sedang menguatkan hatinya sendiri, ia tak punya keberanian untuk mengatakan perasaannya pada teman kuliahnya dulu, jauh hari sebelum ia mengenal Bejo. sekarang Bejo dengan segala pesonanya telah mendaulati hati seorang perempuan  bernama karin.... apakah Karin hanya akan diam, sama seperti dulu ketika ia tak punya kekuatan untuk mengatakan perasaannya pada  Aldi teman semasa kuliahnya, yang kabarnya entah bagaimana?

***

Karin duduk tersipu menatap meja kerjanya, ia  membaca sebuah memo singkat " ayo makan siang, aku akan mendengarkan apa yang ingin kau ceritakan" pendengar yang baik Bejo..

***
senyum Karin terus mengembang saat bersama Bejo sudah sangat lama ia tak pernah makan berdua dengan Bejo, mereka sering makan berdua meskipun hanya dengan satu nasi bungkus, satu nasi bungkus untuk berdua, bukan sepiring berdua...

***

"Bejo akhirnya kita makan sepiring sendiri-sendiri" ucap Karin girang... Bejo hanya menanggapinya dengan senyumannya yang menjengkelkan. "aku tidak membayarimu makan siang kali ini" ledek Bejo membuat mengkal, "kau bayar sendiri, hukuman kau bolos kerja sebulan, tiada kabar, tiada email, ataupun sms" Bejo mengucapkan itu dengan wajah yang sangat menggemaskan... sppontan Karin langsung meleparnya dengan botol mineral "och sakit tauk kar" Bejo mengeluh. Karin Tertawa lepas, sangat cantik  ketika karin tertawa, Bejo berhenti sejenak menyaksikan moment itu, itu moment yang sudah lama ia tak melihatnya... lngsung saja tangan Bejo menimpuknya dengan hand bag Karin.. "rasain lo.." Bejo tertawa kegirangan...